Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Benarkah Privilege Orang Tua Berpengaruh Terhadap Kesuksesan Seseorang?

 Setelah kurang lebih beberapa tahun tidak menulis, mungkin ini menjadi salah satu tulisan perdana yang akan menjadi awal dari banyak tulisan-tulisan selanjutnya. Di sepanjang perjalanan sejak 2018 terakhir membuat tulisan, inilah saat yang kurasa bisa dan tepat waktu untuk sekedar memberikan apa yang selama ini menjadi pemikiran, ide, gagasan serta beberapa hal lain yang agaknya akan bermanfaat ketika ditulis. Hasrat itu membuncah ketika justru hiruk pikuk dunia kerja semakin jelas membuat waktu-waktu senggang menjadi tidak ada. Ya, itu uniknya..

Kembali ke topik awal, sesuai judul yang sebenarnya akan istimewa di bahas. 
Di era dimana batas-batas pergaulan, pengetahuan, dan semuanya hampir tidak ada, seseorang menjadi sangat bebas bahkan untuk mengekspresikan dirinya masing-masing. Tentu saja sangat berbeda dengan hitungan 5-10 tahun kebelakang, dimana pengetahuan dan semuanya tidak seluas sekarang. Kebebasan inilah yang tentu saja harus dimanfaatkan dengan sangat baik oleh setiap orang. Ketika dunia dengan sangat cepat bergerak, tidak cukup kita hanya berdiam diri, menunggu kesempatan, dan menjalani segala sesuatunya seperti cara-cara lama. 
Dan itu cukup nyata, serta jelas di depan mata, bahwa perubahan sejatinya sesuatu yang abadi dan menuntut siapapun di dunia ini harus ikut berubah. Saya sangat tertarik dengan bacaan karya Renald Kasali, bertajuk Disruption, di lain kesempatan akan saya bahas mengenai banyak sekali hal yang bisa dinilai, dipelajari dan harus diterapkan terutama oleh manusia-manusia masa depan seperti kita. Tentu saja itu tidak bisa terelakkan dan akan terus abadi.

Yap, Privilege. Apa itu privilege? Secara bahasa, bahwa kata tersebut berarti Hak Istimewa. 
Darimana privilege berasal, tentu jawabannya akan sangat banyak. Tulisan singkat ini akan membahas sedikit saja agar lebih mudah dipahami dan menurut pandangan Rdfour selama ini. 
Umumnya, privilege seorang anak didapatkan dari orang tuanya lingkungan dan sebagainya yang memang mendukung akan banyak hal mulai dari pertumbuhan, berlanjut kepada dukungan, pendidikan, fasilitas dan lain-lain yang akan memberikan tambahan dukungan kepada seorang anak. Lantas, apakah ini akan mempengaruhi kesuksesan seseorang, mari sedikit kita bahas. 


Dari gambar diatas, setidaknya bisa memberikan gambaran. Ketika seseorang mendapatkan privilege dari kedua Orang Tuanya. Keduanya akan memulai perjalanan, ibaratkan memulai kehidupan, tentu saja kita akan tahu mana yang akan jalan lebih cepat, lebih dulu sampai finish, dan mendapatkan 'tujuan' dalam perjalanannya.
Secara kasar, semua itu memang benar dan tidak bisa dipungkiri. Juga perlu digaris bawahi bahwa tidak ada atau katakanlah sangat jarang ada orang tua yang tidak mau anaknya sukses, tentu saja meraka akan mendukung dengan segenap jiwa raga demi kesuksesan anaknya. Lantas, pertanyaannya. Apakah berpengaruh? Ya tentu saja, namun tidak 100%. Bagaimana bisa?
Nah, mari kita lanjutkan, 
Dahulu di sebuah perkampungan di Portugal, ada seorang anak yang terlahir dengan bakat yang luar biasa, anak tersebut sangat menyukai bermain sepakbola dan sangat ingin menjadi salah satu bagian dari banyak teman-temannya yang bisa bersekolah di SSB di negara tersebut.
Orang tuanya yang hanya terlahir biasa, lantas ikut merasakan kesedihan anaknya tersebut dan berpikir keras bagaimana agar anaknya bisa ikut bersekolah di sekolah sepak bola. 
Tak lama kemudian, orang tua tersebut memutuskan untuk bekerja di tempat dimana SSB didirikan, sebagai pemotong rumput, bersih-bersih dan lain sebagainya semata-mata agar anaknya bisa ikut dan 'sekedar' curi-curi bermain dan latihan kecil-kecilan sambil ayahnya bekerja. Walhasil, dengan hal tersebut, ternyata salah satu pelatih sering memperhatikan anak kecil yang ternyata sangat lincah dan berbakat tersebut. Tanpa banyak pertimbangan, ketika pelatih tersebut kemudian bertanya kepada pemotong rumput, dan ternyata dia adalah anaknya. Anak tersebut kemudian dimasukkan ke SSB secara gratis dan kemampuannya seiring berjalanny awaktu semakin terasah dan terasah. Kelak sampai hari ini, anak tersebut menjadi idola sepak bola dunia dan masih terus di elu-elukan namanya. Siapa lagi kalau bukan Christiano Ronaldo. ya benar sekali.

Dari cerita singkat itu, lantas apa yang bisa kita pelajari. Orang tua Ronaldo kecil berasal dari keluarga yang biasa bahkan bisa dikatakan pas-pasan. Ronaldo kecil juga bisa dikatakna kurang memiliki Privilege berupa harta. Namun sang ayah adalah orang yang sangat mendukung, memberikan kekuatan dan tentu saja keyakinan. 

Ini menjadi salah satu catatan bahwa privilege, bukan hanya masalah harta, orang tua yang supportif, mendukung, percaya dan selalu menanamkan arti dari perjuangan itulah yang sangat berharga. 

Jika kembali ke judul awal, maka jawabannya akan Iya, namun tidak selalu. Privilege berupa dukungan orang tua, rasa percaya diri yang ditanamkan sejak kecil danlain sebagainya akan justru tertanam abadi daripada sekedar privilege harta yang akan bisa habis kapan saja.

Lantas, bagaimana jika semuanya ada, tentu saja kamu harus menjadi sesorang yang punya rasa penuh syukur karna tidak semua orang bisa merasakannya. Bersyukur atas semua yang diberikan olehNya.
.
.

Jangan Lupa Bersyukur
Ditulis di Timika, IT N5




Posting Komentar untuk "Benarkah Privilege Orang Tua Berpengaruh Terhadap Kesuksesan Seseorang?"